Assalamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh.
Bagi seluruh umat Islam di dunia, membaca dapat membaca Al-Qur’an merupakan sebuah kewajiban dan harus di lakukan bagi seluruh umat muslim. Disamping kita bisa mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kita juga bisa mendapatkan ilmu berupa mampu berbicara dalam bahasa Arab.
Merupakan suatu yang luar biasa apabila kita bisa menguasai bahasa arab. Apalagi di Saudi sana sangat banyak orang-orang kaya yang dermawan yang siap menggelontorkan dana investasinya untuk Anda yang ingin memulai usaha dan juga meminta investasi dari mereka.
Berbicara mengenai kewajiban dalam memahami Al-Qur’an, perlu di perhatikan bahwa membacanya tidak asal-asalan saja. Ada hukum yang mengatur bagaimana sebuah huruf atau kalimah dibaca di Al-Qur’an dengan baik dan benar. Hukum tersebut disebut dengan Tajwid.
Membaca Al-Qur’an memang bisa membawa kita ke pintu keberkahan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, namun tahukah Anda kalau Anda salah dalam membaca Al-Qur’an dari segi pen-Tajwid-an, maka Anda bisa saja mengubah makna dari kalimah Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Sebelum memulai belajar Tajwid, diskusi Al-Qur’an dan Hadits di www.tautajwid.my.id, hendaknya Anda mengerti oengertian dasar dari tajwid sebagaimana dengan penjabaran berikut.
Apa yang Dimaksud Dengan Tajwid?
Tajwid (التجويد) merupakan bahasa Arab yang secara bahasa berasal dari kata jawwada – yujawwidu – tajwiidan (جود – يجود – تجويدا) yang artinya adalah tahsiin (التحسين) atau membaguskan. Adapun secara istilah tajwid adalah :
إِخْرَاجُ حُرُوْفِ الهِجَاءِ مِنْ مَخَارِجِهَا الصَحِيْحَةِ وَإِعْطَاءُ كُلِّ حَرْفٍ حَقَّهُ وَمُسْتَحَقَّهُ
Mengucapkan huruf hijaiyyah dari tempat keluarnya dengan benar dan memberikan haqnya huruf serta mustahaqnya.
Yang dimaksud dengan haqnya huruf adalah sifat laazimah atau sifat asli dalam huruf tersebut, yang mana sifat tersebut tidak akan terpisah dari huruf tersebut karena apapun baik itu ketika berharakat fathah, kasrah, dhammah ataupun sukun.
Contoh dari sifat tersebut diantaranya : jahr (nafas tertahan), isti’laa (terangkatnya pangkal lidah), ithbaq (merapatkan pangkal lidah dengan langit-langit), dan lain sebagainya.
Sedangkan mustahaqnya huruf adalah sifat ‘aaridhah atau sifat yang datang sesuai dengan kondisi tertentu; seperti idzhar (jelas), idgham (masuk), iqlab (membalik), ikhfa’ (samar), tarqiq (tipis), tahfkhim (tebal), dan lain sebagainya.
Jadi, alangkah baiknya kita sebagai umat muslim mempelajari secara mendalam tentang tajwid agar dalam membaca Al-Qur’an kita bisa mendapatkan ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala secara maksimal dan apa yang kita kerjakan (mengaji) tidak menjadi sia-sia karena banyaknya kesalahan yang kita lakukan dalam pelafalan huruf dan bunyinya.
Secara duniawi juga tentunya kita bisaa mendapatkan manfaat berupa pergaulan yang lebih luas, mempererat tali persaudaraan antar umat muslim di seluruh dunia juga menjadi lebih mudah, memperoleh pendanaan yang lebih mudah juga, dll.
Semoga kita semua di berikan Rahmat dan Ridho dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Aamiin.
Wassalam.